Selasa, 20 Januari 2015

Arsitektur Atmega32



Assalamualaikum Wr. Wb
Kali ini saya akan memberikan sedikit info tentang Arsitektur Atmega32
Langsung saja kita simak bersama - sama

           Atmega32 merupakan sebuah mikrokontroler low power CMOS 8 bit berdasarkan arsitektur AVR RISC. Mikrokontroler ini memiliki karakteristik sebagai berikut.

- Menggunakan arsitektur AVR RISC
- 131 perintah dengan satu clock cycle
- 32 x 8 register umum
- Data dan program memori
- 32 Kb In-System Programmable Flash
- 2 Kb SRAM
- 1 Kb In- System EEPROM
- 8 Channel 10-bit ADC
- Two Wire Interface
- USART Serial Communication
- Master/Slave SPI Serial Interface
- On-Chip Oscillator
- Watch-dog Timer
- 32 Bi-directional I/O
- Tegangan operasi 2,7 – 5,5 V

Arsitektur AVR ini menggabungkan perintah secara efektif dengan 32 register umum. Semua register tersebut langsung terhubung dengan Arithmetic Logic Unit (ALU) yang memungkinkan 2 register terpisah diproses dengan satu perintah tunggal dalam satu clock cycle.

Hal ini menghasilkan kode yang efektif dan kecepatan prosesnya 10 kali lebih cepat dari pada mikrokontroler CISC biasa. Berikut adalah blok diagram Mikrokontroler AVR ATMega32.

Konfigurasi pin Mikrokontroler AVR ATMega32





Secara fungsional konfigurasi pin ATMega32 adalah sebagai berikut:

a. VCC
- Tegangan sumber
b. GND (Ground)
- Ground
c. Port A (PA7 – PA0)

Port A adalah 8-bit port I/O yang bersifat bi-directional dan setiap pin memilki internal pull-up resistor. Output buffer port A dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port A digunakan sebagai input dan di pull-up secara langsung, maka port A akan mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan.

Pin-pin dari port A memiliki fungsi khusus yaitu dapat berfungsi sebagai channel ADC (Analog to Digital Converter) sebesar 10 bit. Fungsi-fungsi khusus pin-pin port A dapat ditabelkan seperti yang tertera pada tabel










d. Port B (PB7 – PB0)

Port B adalah 8-bit port I/O yang bersifat bi-directional dan setiap pin mengandung internal pull-up resistor. Output buffer port B dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port B digunakan sebagai input dan di pull-down secara external, port B akan mengalirkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan.

Pin-pin port B memiliki fungsi-fungsi khusus, diantaranya :
- SCK port B, bit 7
Input pin clock untuk up/downloading memory.
- MISO port B, bit 6
Pin output data untuk uploading memory.
- MOSI port B, bit 5

Pin input data untuk downloading memory.
Fungsi-fungsi khusus pin-pin port B dapat ditabelkan seperti pada tabel




e. Port C (PC7 – PC0)

Port C adalah 8-bit port I/O yang berfungsi bi-directional dan setiap pin memiliki internal pull-up resistor. Output buffer port C dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port C digunakan sebagai input dan di pull-down secara langsung, maka port C akan mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Fungsi-fungsi khusus pin-pin port C dapat ditabelkan seperti yang tertera pada tabel dibawah ini.


f. Port D (PD7 – PD0)

Port D adalah 8-bit port I/O yang berfungsi bi-directional dan setiap pin memiliki internal pull-up resistor. Output buffer port D dapat mengalirkan arus sebesar 20 mA. Ketika port D digunakan sebagai input dan di pull-down secara langsung, maka port D akan mengeluarkan arus jika internal pull-up resistor diaktifkan. Fungsi-fungsi khusus pin-pin port D dapat ditabelkan seperti yang tertera pada tabel dibawah ini.





Pengalamatan Memori



Pengalamatan Memori


1. Immediate Addressing.

Bentuk pengalamtan ini adalah yang paling sederhana. Berikut karakteristik dari Immediate Addressing :
Umumnya bilangan akan disimpan dalam bentuk komplemen dua.
Bit paling kiri sebagai sebagai bit penanda.
Ketika operand dimuatkan ke dalam register data, bit tanda akan digeser ke kiri hingga maksimum word data.


2. Direct Addressing.

Direct Addressing atau bisa disebut juga dengan pegalamatan langsung, yaitu mode pengalamatan untuk mentransfer data antar memori dan register.
Teknik ini banyak digunakan pada komputer lama dan komputer kecil. Dan juga hanya memerlukan sebuah referensi memori dan tidak memerlukan kalkulasi khusus.


3. Indirect Addressing.

Indirect Addressing pengalamatan yang tidak langsung. Metode pengalamatan ini digunakan untuk transfer DATA/BYTE/WORD antar register dan lokasi yang alamatnya ditunjukkan oleh isi suatu register.
Field alamat mengacu pada alamat word di dalam memori, yang pada gilirannya akan berisi alamat operand yang panjang.